Mengobati
Jerawat ala Rasulullah SAW
Posted Mei 31, 2009 by komunitasamam
in keislaman. Ditandai:Adz-Dzahabi,
Al-Hakim,
Dzarirah,
Imam Bukhari,
Imam Muslim,
Jerawat,
Jerawat Dalam,
Jerawat Superfisial, Komedo, Minyak Wangi Dzarirah, Obat, Pustula, Rasulullah,
Shahih Bukhari,
Shahih Muslim,
Tahallul.
18 Komentar
Penulis Lukman Hakim Zuhdi
Jauh sebelum bermacam-macam obat
jerawat modern beredar di pasar, Rasulullah SAW sudah memberikan solusinya yang
tidak menimbulkan efek samping.
Bagi Anda yang gemar menghabiskan
waktu di depan televisi, tentu tidak asing melihat iklan produk-produk
pengilang jerawat –dari mulai bentuk pil, serbuk, gel, sabun sampai cream—yang
mengandung antibiotik maupun tidak. Dalam waktu singkat, masing-masing
perusahaan mempresentasikan kelebihan dan kehebatan hasil risetnya.
Mungkin tidak sedikit dari Anda yang
terpengaruh dan ingin mencobanya. Namun, begitu Anda menggunakannya, ternyata
hasilnya tidak sesuai dengan yang dijanjikan iklan. Rasanya wajar bila Anda
bersungut-sungut disertai beragam alasan untuk tidak lagi mempercayainya.
Penyebab Jerawat
Jerawat merupakan bagian kecil dari
masalah yang terkadang mengurangi kepercayaan diri seseorang –terutama kaum
muda—ketika tampil di ruang publik. Jerawat timbul akibat pori-pori kulit
tersumbat, sehingga timbul beruntus-beruntus dan abses (kantong nanah)
yang meradang dan terinfeksi. Dalam bahasa sederhana, jerawat merupakan bisul
kecil-kecil berisi lemak.
Jerawat seringkali memburuk pada
musim dingin dan membaik pada musim panas. Hal ini mungkin disebabkan oleh efek
sinar matahari yang menguntungkan. Makanan hanya sedikit berpengaruh atau sama
sekali tidak berpengaruh terhadap timbulnya jerawat. Meskipun beberapa
penderita beranggapan bahwa mereka peka terhadap makanan tertentu, misalnya
kacang atau makanan berminyak.
Jerawat paling sering menyerang usia
remaja, walau sesungguhnya bisa terjadi pada semua usia dan jenis kelamin.
Keadaan tersebut biasanya mulai timbul pada masa pubertas dan dapat berlanjut
selama bertahun-tahun. Kemungkinan di antara penyebabnya perubahan hormonal
yang merangsang kelenjar sebasea (kelenjar penghasil minyak) di kulit.
Perubahan hormonal
lainnya yang juga dapat memicu timbulnya jerawat terjadi pada
masa menstruasi, kehamilan, pemakaian pil KB, atau stres.
Selama masa pubertas, kelenjar sebasea
menjadi lebih aktif dan menghasilkan minyak yang berlebihan. Minyak yang
mengering, kulit yang mengelupas dan bakteri berkumpul dalam pori-pori kulit,
lalu membentuk komedo. Komedo menyebabkan tersumbatnya aliran minyak dari
selubung akar rambut (folikel) ke pori-pori. Kompres air hangat bisa
melunakkan komedo, sehingga lebih mudah diangkat. Jika penyumbatannya parsial,
maka akan timbul bintil hitam. Bila penyumbatannya total, maka akan timbul
bintil putih.
Bakteri tumbuh di dalam pori-pori
yang tersumbat dan menguraikan beberapa lemak di dalam minyak yang menyebabkan
iritasi kulit. Jerawat merupakan bintil hitam dan bintil putih yang mengalami
iritasi. Jika infeksi
dan iritasi pada jerawat semakin memburuk, bisa terbentuk abses.
Bila terdapat komedo, jerawat dan pustula (lepuhan berisi nanah) tanpa
disertai abses, maka disebut jerawat supersifial. Andai jerawat
yang meradang menyusup ke dalam jaringan kulit di bawahnya dan timbul
kista berisi nanah yang bisa pecah dan berkembang menjadi abses yang
lebih besar, maka disebut jerawat dalam.
Jerawat biasanya muncul di wajah dan
bahu, meski tidak menutup kemungkinan dapat menyerang sampai ke batang tubuh,
lengan dan tungkai. Pada jerawat dalam, infeksi bisa menyebar dan
menyebabkan terbentuknya daerah peradangan yang lebih luas dan menonjol, kista
yang berisi nanah dan abses yang kesemuanya bisa pecah dan meninggalkan
jaringan parut. Adapun jerawat superfisial biasanya tidak meninggalkan
jaringan parut. Menekan atau mencoba memecahkan bisa memperburuk jerawat
superfisial, karena meningkatkan kemungkinan terjadinya infeksi, peradangan
dan pembentukan jaringan parut.
Minyak Wangi Dzarirah
Bila Anda sudah jemu dan alergi
terhadap berbagai macam obat jerawat modern yang tak kunjung meredam dan
menghilangkan permasalahan jerawat Anda, cobalah mengikuti apa yang disarankan
Rasulullah SAW. Adalah Ibnu As-Sunni yang memperoleh informasi dari beberapa
istri nabi.
Istri-istri nabi bercerita, suatu
hari Rasulullah SAW menemui mereka. Rasulullah kemudian melihat di antara
dijari mereka tumbuh semacam jerawat. Rasulullah lantas bertanya, “Engkau punya
minyak wangi dzarirah?.” Mereka menjawab punya. Rasulullah berkata,
“Bubuhkan dijerawatmu itu seraya membaca doa, ‘Ya Allah yang mengecilkan yang
besar dan membesarkan yang kecil, kecilkanlah jerawatku ini’.”
Hadits yang diakui oleh Adz-Dzahabi
di atas dikeluarkan oleh Al-Hakim. Adz-Dzahabi mengatakan sanadnya shahih,
meski Imam Bukhari dan Imam Muslim tidak mengeluarkannya. Sedangkan dalam kitab
Shahih Bukhari dan Shahih Muslim diriwayatkan, Siti Aisyah
menceritakan bahwa dirinya yang memegang minyak wangi dzarirah membubuhi
minyak itu kepada Rasulullah. Peristiwa itu terjadi pada hajjatul wada’ (haji
perpisahan) untuk melakukan tahallul (mencukur rambut) dan ihram.
Berdasarkan hadits tersebut, maka
untuk mengobati jerawat yang hinggap pada bagian tubuh ialah dengan cara
memberikan (mengoleskan) minyak wangi dzarirah. Rasulullah memang tidak
menyebutkan bentuk jerawatnya secara spesifik. Namun, tidak sedikit orang yang
meyakini bahwa minyak wangi dzarirah –insya Allah—dapat mencakup semua
jenis penyakit jerawat.
Menurut Ibnu Qayyim Al-Jawziyah,
jerawat atau dalam bahasa arab disebut batsrah adalah sejenis benjolan
kecil yang terdiri dari semacam dzat panas yang tumbuh secara alami. Jerawat
perlu ditunggu agar agak matang, baru dipecahkan dan dikeluarkan isinya. Minyak
wangi dzarirah mengandung khasiat untuk melakukan proses itu. Ia bisa
mematangkan dan mengeluarkan isi jerawat, di samping memberikan bau yang wangi.
Selain itu, obat itu dapat mendinginkan panas jerawat.
Dzarirah sendiri sebenarnya obat India berupa wewangian yang
dibentuk dari sari batang pohon dzarirah. Sifatnya yang panas dan kering
berguna mengatasi jerawat, radang lambung, liver dan kekurangan cairan tubuh,
bahkan dapat pula menguatkan jantung. Karena itu, tidak salah kiranya jika
ilmuwan muslim dan para dokter ahli perlu meneliti kehebatan, khasiat dan
kandungan minyak wangi dzarirah, seperti dianjurkan Rasulullah SAW.***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar